Sudah 40 menit aku hanya duduk terdiam di depan teras ini. Memandang jalan, menunggu berhentinya hujan yang sedang menetes dengan derasnya. Ributnya suara air yang terjun bebas menyentuh tanah rupanya begitu kunikmati. Bagaikan melodi di kala senja. Alam memainkan orkestra dengan merdunya. Seorang ibu melintas. Ia mengenakan pakaian serba biru, kecuali baju putih. Selendang biru, rok panjang biru. Gaya fashion yang menurutku cukup aneh untuk orang di sekitar sini. Sebelah tangannya membawa payung, sementara tangan kirinya sibuk memeluk barang bawaannya seakan tidak ingin yang dibawanya itu basah. Tiba-tiba dari arah berlawanan sebuah mobil melaju dengan kencangnya. Yang kulihat selanjutnya adalah seorang ibu dengan pakaian yang basah kuyup sebelah. Rupanya mobil yang lewat tadi melintasi genangan air di jalan yang membuatnya memercik kepada wanita itu. Ia berhenti sejenak, menatap tepat pada tas biru tua yang ia bawa. Sejurus kemudian ia memandang ke arahku. Sekilas menyentuh mat