Skip to main content

Posts

Katekese: Sejarah Bulan Kitab Suci Nasional

Kini kita telah memasuki bulan September. Pada bulan ini Gereja Katolik Indonesia secara khusus menaruh perhatian pada Kitab Suci. Bagi kita, bulan September adalah Bulan Kitab Suci Nasional. Di setiap keuskupan di Indonesia dilakukan berbagai kegiatan untuk mengisi bulan ini, mulai di stasi/lingkungan, wilayah, paroki, biara, maupun di kelompok-kelompok kategorial. Misalnya, lomba baca Kitab Suci, pendalaman Kitab Suci di lingkungan, pameran buku, dan sebagainya. Perayaan Ekaristi berlangsung secara meriah, diadakan perarakan khusus untuk Kitab Suci, dan Kitab Suci ditempatkan di tempat yang istimewa. Sejak kapan tradisi Bulan Kitab Suci Nasional ini berawal? Untuk apa?  Untuk mengetahui latar belakang diadakannya Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) ini kita perlu menengok kembali Konsili Vatikan II. Salah satu dokumen yang dihasilkan oleh Konsili Vatikan II yang berbicara mengenai Kitab Suci adalah Dei Verbum (Sabda Allah). Dalam Dei Verbum para bapa Konsili menganjurkan agar jalan masu
Recent posts

Pertobatan Injili Santo Fransiskus dari Assisi

Tulisan ini adalah bahan seminar yang pernah saya bawakan sebagai tugas kuliah. Sesuai dengan judulnya, dalam tulisan ini saya mencoba menguraikan tentang Pertobatan Injili Santo Fransiskus dari Assisi. Sebagai sebuah karya tulis ilmiah, tulisan ini dibuat dengan banyak referensi dan dengan bahasa yang sungguh formal. Dalam postingan ini, saya sisipkan gambar-gambar yang merupakan slide PowerPoint yang saya pakai ketika membawakan seminar dari tulisan ini. Selamat membaca! Anggaran Dasar yang ditulis oleh St. Fransiskus dibuka dengan pernyataan bahwa hidup Ordonya ialah “menepati Injil Tuhan kita Yesus Kristus.” Hidup St. Fransiskus sendiri kerap dikaitkan dengan Injil. Santo Fransiskus dikenal baik akan besarnya keinginannya untuk dapat meniru Kristus sebagaimana dalam Injil. Keinginannya tersebut terwujud sampai-sampai ia dianugerahi luka-luka Yesus pada tubuhnya (Stigmata). Hidup pertobatan Santo Fransiskus menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kisah pertobatannya begitu dramatis dan

Mengapa Komuni adalah Tubuh dan Darah Kristus

Karena pandemi Corona, banyak keuskupan membuat kebijakan untuk menutup gereja-gereja dan meniadakan Ekaristi maupun Ibadat Sabda. Semua gereja ditutup untuk umum selama berbulan-bulan. Umat tidak bisa berkumpul untuk ibadah bersama. Para pastor dan frater pun menganggur (pada hari Minggu), karena dilarang untuk kerasulan dan mengunjungi umat di stasi-stasi. Saya sendiri seharusnya setiap hari Minggu kedua dan ketiga setiap bulan pergi kerasulan ke stasi. Ini suatu program dari kampus yang dijalani selama setahun, dan seharusnya berakhir pada bulan Juli nanti. Semua berubah sejak pandemi Corona menyerang. Tapi, sepertinya beberapa orang mulai suka rutinitas baru mereka di hari Minggu. Umat Katolik terpaksa ikut Misa lewat streaming di YouTube atau siaran televisi. Lucunya, ada beberapa orang yang menonton misa (lewat televisi) di depan teras, sambil duduk dan minum kopi. Ada juga yang lebih memilih untuk bertahan menikmati kenyamanan dengan bersantai dan tidur. Saya mengenal beberapa o

Doa Bapa Kami dalam Bahasa Dayak

Memang belum ada Tata Perayaan Ekaristi resmi dalam Bahasa Dayak. Namun, dalam beberapa kesempatan, misalnya Gawai/Naik Dango, diadakan Perayaan Ekaristi/Misa dalam Bahasa Dayak. Berikut ini adalah terjemahan doa Bapa Kami (Pater Noster) dalam bahasa Ahe, yaitu bahasa yang dipakai oleh sub-suku Dayak Kanayatn. Bamang Apa' Diri' Apa' kami nang ada ka' subayatn, dipatampa'atn dama Kita'; atakng kiranya karaja'atn Kita', jadi kamao'an Kita' ka' atas dunia saparati ka' dalapm subayatn. Bare' kami rajaki ari nian, man amponilah kasalahatn kami, saparati kami uga' ngamponi urakng nang basalah ka' kami; ame masokatn kami ka' dalapm pancobaan, tapi jauhatn kami dari sigana kajahatatn. Amen.

Belajar dari Kegagalan Petrus dan Para Murid

Di tepi Danau Galilea, Yesus memanggil Simon untuk mengikuti-Nya. Ia akan dijadikan penjala manusia (Mrk. 1:16-20). Simon kemudian diberi nama Kefas atau Petrus yang berarti batu wadas atau batu karang (Mrk. 3:16). Nama tersebut sebagai tanda bahwa dialah ketua para rasul dan landasan Gereja yang akan didirikan oleh Kristus (Mrk. 8:29). Petrus adalah ketua sekaligus juru bicara para murid dalam peristiwa-peristiwa penting. Dia juga orang yang pertama kali menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias, yakni Kristus (Mrk. 8:29). Petrus ikut menyaksikan peristiwa transfigurasi atau pemuliaan Yesus (Mrk. 9:2-3). Namun, peristiwa penyangkalan terhadap Yesus sampai tiga kali ketika Yesus diadili merupakan pengalaman yang sangat memalukan. Pengalaman ini menumbuhkan penyesalan yang amat pahit baginya (Mrk. 14:72). Pengalaman memalukan itu diceritakan oleh Petrus kepada Markus (penginjil) bukan tanpa tujuan. Di balik penyangkalan tersebut, ada sesuatu yang ingin disampaikan Petrus kepada kita. Tidak